“Sebagaimana dikatakan Stirner, insureksi memiliki konsekuensi tak terhindarkan berupa transformasi keadaan, “namun tidak dimulai dari keadaan tersebut, melainkan dari ketidakpuasan manusia terhadap dirinya sendiri.” Dengan demikian, insureksi dapat dilihat sebagai bentuk emansipasi diri yang radikal. Insureksi tidak dipandu atau ditentukan oleh pelopor revolusioner atau partai-partai, dan ia tidak berusaha merebut serta mengendalikan kekuasaan negara. Sebaliknya, […]